
Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Mahendra Putra, S.H., M.H., M,Kn sedang melakukan panen bersama
Tahun 2021 anggota DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H., M.H., M.Kn., bekerjasama dengan Badan Litbang Kementerian Pertanian melalui BPTP Bali membuat Demplot VUB padi khusus dan VUB padi spesifik Lokasi di Kabupaten Jembrana, tepatnya di Subak Baluk, Desa Baluk, Kecamatan Negara. Demplot di buat pada lahan petani anggota Subak Baluk dengan total luasan 17 hektar. Dari luasan tersebut VUB padi khusus yang di demplotkan adalah varietas Jeliteng, Inpari Arumba, dan Pamelen seluas 2 hektar, sedangkan VUB padi spesifik lokasi yaitu varietas Inpari 32, Inpari 30 dan Bioni 63 Ciherang Agritan seluas 15 hektar.
Hari Kamis 18 Nopember 2021 dilakukan panen perdana padi oleh petani Subak Baluk bersama Anak Agung Mahendra Putra, dan BPTP Bali. Panen perdana dihadiri pula Wakil Bupati Jembrana, Kadistan Jembrana dan jajarannya, Camat Negara, Perbekel Desa Baluk, Perbekel Desa Kaliakah, LPPM UNUD, Direktur PT. Setia Tani, Ketua Komunitas Bakti Ring Pertiwi, Ketua DPD II Golkar Jembrana, Babinsa, Babinkamtibmas, serta 10 pekaseh subak di sekitar Subak Baluk.
Dari laporan I Nyoman Adijaya, S.P., M.P. (Peneliti BPTP Bali) selaku koordinator kegiatan menyatakan hasil sementara ubinan VUB padi yang ditanam pada Demplot menghasilkan produktivitas yang tinggi terlebih Inpari 30 produktivitasnya mencapai 12,32 ton GKP per hektar. “Hari ini baru kita lakukan ubinan pada dua varietas yaitu varietas Bioni 63 Ciherang Agritan. Hanya masih ada kendala hama burung yang cukup merepotkan petani karena ada beberapa varietas sangat disukai oleh burung disamping juga saat ini hanya di lokasi demplot ada pertanaman padi”, jelasnya.


Kepala BPTP Bali Dr. I Made Rai Yasa mengatakan bahwa target kegiatan BPTP Bali bekerjasama dengan DPR RI di Subak Baluk adalah pengembangan padi ramah lingkungan. Karena dari hasil PRA (Participatory Rural Appraisal) sebelumnya diketahui saudara-saudara kita disini menyemprot padi sampai 12 kali dalam satu musim tanam dan ini menjadi salah satu indikator yang akan kita kurangi dengan teknologi budidaya padi yang ramah lingkungan. “Contohnya dengan penerapan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) salah satunya penggunaan burung hantu jenis Tito Alba untuk mengendalikan hama tikus” jelasnya.
Rai Yasa juga menyampaikan point utama dilaksanakan kegiatan Demplot VUB padi khusus dan VUB padi spesifik lokasi ini yang pertama adalah peningkatan produktifitas dan yang kedua adalah peningkatan pendapatan petani melalui penerapan inovasi-inovasi yang dihasilkan Badan Litbang Kementerian Pertanian. “Inovasi yang dimaksud yaitu penggunaan VUB padi khusus dan VUB padi sfesifik lokasi serta penerapan teknologi budidaya yang ramah lingkungan” tambahnya.
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna , S.T., M.T., dalam sambutannya menyebutkan pertanian adalah salah satu sektor yang menyelamatkan Jembrana dari dampak Covid 19. Disebutkan bahwa sebesar 22 % PDRB Jembrana bersumber dari pertanian, belum lagi dari perikanan. “Sebagai petani ini merupakan kebanggaan yang luar biasa” ungkapnya.
Dikatakan pula secara produksi padi di Jembrana baru bisa mencapai 7 sampai 7,5 ton GKP per hektar. Hal ini menurutnya tentu masih bisa ditingkatkan lagi, bahkan diharapkan bisa menjadi dua kali lipatnya. “Ke depan kita perlu gunakan varietas-varietas yang lebih unggul, termasuk menggunakan padi khusus ini, salah satunya varietas pamelen selain produksinya tinggi harga berasnya juga lebih tinggi dari beras biasa” ujarnya.
Patriana juga memberikan apresiasinya kepada Anggota DPR RI karena perhatiannya kepada Kabupaten Jembrana. Menurutnya upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk pertanian sudah banyak salah satunya melalui kegiatan demplot padi ini. “Saya apresiasi kepada anggota DPR RI Bapak Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra meski saat ini tidak di komisi IV melainkan di Komisi II namun tetap perhatian pada pertanian. Kita patut berterimakasi mudah-mudahan ke depan tetap semangat, tetap memperjuangkan pertanian” ungkapnya.
Begitu juga dengan pekaseh Subak Baluk, I Komang Suartama mengatakan selaku petani pelaksana mengucapkan terima kasihnya kepada anggota DPR RI Bapak Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra dan BPTP Bali karena telah memilih Subak Baluk sebagai lokasi kegiatan. “Dari tujuan kegiatan sudah jelas untuk meningkatkan kesejahteraan kami sebagai petani, jadi sekali lagi kami ucapkan terimakasih atas perhatian dari Kementerian pertanian dan DPR RI terhadap kami”, ungkapnya.
Sementara itu Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, SH, M.H, M.Kn yang biasa dipanggil Bagus Adhi dalam sambutannya mengatakan dari prediksi awalnya produktivitas padi pada demplot hanya 7 ton GKP per hektar ternyata setelah panen produktivitasnya mencapai 12 ton GKP per hektar. “Ini berkat kerja keras kita semua termasuk BPTP Bali yang selalu mendampingi petani. “Dari penjelasan BPTP Bali ternyata penyebab dari peningkatan produktivitas ini adalah dikarenakan adanya penambahan pupuk organik pada lahan. Ditambah lagi adanya penambahan pupuk cair hayati produk dari LPPM Unud yang membantu menyehatkan perakaran tanaman sehingga tanaman padi kita bisa berproduksi dengan baik”, ungkapnya.
Bagus Adhi mengestimasikan dalam 17 hektar saja, apabila kita menjual jual beras maka kita memperoleh uang mencapai enam ratus jutaan, dan apabila panen sendiri uang yang diterima sebesar lima ratus jutaan. Sedangkan apabila kita menjual secara tebasan uang yang diterima hanya dua ratus jutaan. “Jadi panen sendirilah menjadi pilihan terbaik, dan karena itulah kami memberikan bantuan berupa mesin panen (Combine Harvester) untuk petani di Subak Baluk ini” ungkapnya.
Dalam arahannya Bagus Adhi juga berjanji akan membantu menyerap produksi padi petani. “Padi khusus ini akan kami jadikan komoditas eksport. Kami akan branding dengan nama beras “Tridatu” dan Jembrana merupakan yang pertama sebagai produsen beras Tridatu” ujarnya.
Di akhir acara panen perdana Demplot VUB padi khusus dan VUB padi spesifik lokasi untuk melengkapi kegembiraan petani Bagus Adhi mengadakan Klompencapir dengan hadiah-hadiah yang menarik bagi petani yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan olehnya dan juri lainnya. Acara Klompencapir dipandu oleh seorang host dari Nirwana TV.