
Badan Litbang Kementerian Pertanian telah menghasilkan berbagai Inovasi dalam Bidang Peternakan. Salah satunya adalah Kambing Boerka. Kambing Boerka merupakan persilangan dari Kambing Boer dan Kacang. Kambing Boerka memiliki keunggulan-keunggulan dari dua jenis kambing tersebut. Sebagai keturunan kambing Boer kambing boerka merupakan jenis kambing pedaging yang memiliki keunggulan mudah berkembang biak, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru yang diambil dari keunngulan kambing kacang.
Keunggulan dari Kambing Boerka tersebut menarik minat Anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali, Drs. I Made Urip, M.Si untuk mengembangkannya. Alhasil program pebenihan kambing Boerka pun diluncurkan di Bali. Dalam menjalankan program tersebut Komisi IV DPR RI bekerjasama dengan Badan Litbang Kementerian Pertanian dan untuk daerah di Bali BPTP Bali ditugaskan mendampingi pelaksanaan nya.


Hari Kamis 30 September 2021 Anggota Komisi IV DPR RI Drs. I Made Urip, M.Si di damping kepala BPTP Bali Dr. I Made Rai Yasa menyerahkan 20 ekor bibit kambing boerka kepada kelompok tani Guna Karya di Desa Munduk Temu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Acara penyerahan dihadiri oleh kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Camat Pupuan, Kepala Desa, PPL, Kapolsek, Babinsa, Babinkamtibmas, Bumdes, dan Anggota kelompok tani sendiri.
Selain penyerahan bibit kambing untuk mendukung keberlanjutan usaha ternak kambing petani juga diserahkan kandang kambing, Bibit Pakan Ternak Unggul, dan Jalan Usaha Tani. Selain itu dalam rangka mendukung Kecamatan Pupuan sebagai penghasil tanaman hortikultura diserahkan pula benih manggis kepada beberapa kelompok tani di Kecamatan Pupuan yaitu Kelompok Tani Tunas Muda, Karyanadi dan Bhuana Sari serta benih salak kepada kelompok tani Astubumi Sedana dan Wana Lestari.
Dr. I Made Rai Yasa melaporkan bahwa BPTP Bali tahun 2019 telah menyerahkan 100 ekor kambing ke petani di Tabanan yang sekarang ini dipelihara dengan baik oleh petani di Desa Sanda. ,Kecamatan Pupuan dan Desa Candikuning, Baturiti. Dilaporkan pula Tahun 2020 akhir jumlah kambing telah menjadi 175 ekor. “Pertumbuhan Kambing Boerka sangat bagus, biasanya kambing kacang pertambahan berat hariannya mencapai 50 gram per hari, sedangkan Kambing Boerka mampu mencapai 120 gram per hari” ungkapnya menyemangati petani.
Anggota Komisi IV DPR RI Drs I Made Urip dalam arahannya menyampaikan bahwa dirinya bersama BPTP Bali telah bekerjasama untuk menjaga ketahanan pangan memperkuat sektor pertanian. Secara teknis tentu BPTP Bali akan lebih banyak mendampingi petani. “ Kita faham betul bahwa ekonomi kita secara nasional sedang melemah, khususnya Bali yang 75 persen menggantungkan perekonomian dari pariwisata. Dampak Covid 19 terhadap prekonomian bali sangat besar bahkan bulan April 2021 pertubuhan ekonomi mengalami penurunan sampai 9 % namun saat ini perlahan sudah mulai meningkat” ungkapnya.
Disampaikan pula bahwa program perbenihan pengembangan kambing Boerka di Bali merupakan program pemerintah pusat yang berasal dari anggaran pemulihan ekonomi rakyat yang melemah akibat dampak dari Pandemi Covid 19. Kita harus bahu membahu memulihkan dan meningkatkan kembali perekonomian Bali dari sektor pertanian” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Kepala Dinas Pertanian, mengucapkan terimakasihnya kepada Komisi IV DPR RI dan BPTP Bali karena telah memberikan perhatian penuh terhadap petani di Kabupaten Tabanan. “ Harapan kami kepada kelompok-kelompok yang menerima bantuan kambing dan bibit tanaman lainnya agar diterima dengan baik, pelihara dengan dengan baik dan dipertanggungjawabkan dengan baik” ungkapnya.
Nyoman Sudarya selaku ketua kelompok tani Guna Karya juga mengucapkan terimakasihnya atas bantuan ternak kambing yang diberikan kepada kelompoknya. Dirinya mengharapkan untuk ke depannya pemerintah pusat maupun daerah tetap mendampingi mereka dalam mengembangkan usaha ternak kambing. Menurutnya usaha ternak kambing di daerahnya sangat diminati petani karena menurut mereka menguntungkan. Dikatakan rata-rata petani memiliki sepuluh ekor ternak kambing. Akan tetapi kendala yang mereka hadapi yang utama adalah pakan di saat musim kemarau “ Kami ingin dari BPTP Bali bisa mengajarkan kami cara membuat pakan awetan untuk ternak kambing, sehingga kami bisa memiliki stok pakan untuk ternak kambing kami” ungkapnya.
Pada akhir acara sebagai bekal petani dalam memelihara kambing diberikan Bimbingan Teknis berupa Inovasi teknologi Budidaya Kambing Boerka di Bali yang di sampaikan oleh drh. I Nyoman Suyasa, M.Si sebagai narasumber. Dalam materinya I Nyoman Suyasa menyampaikan bahwa limbah tanaman kopi juga bisa diolah untuk mendukung kesediaan pakan ternak kambing sesuai dengan potensi yang ada di Desa Munduk Temu. Selain itu juga perlu dilakukan pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT) unggul untuk yang bernutrisi tinggi untuk mempercepat pertumbuhannya.